Merger adalah
proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di antaranya
tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala
nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
·
Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan
oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti,
perusahaan sepatu.
·
Merger vertikal, adalah merger yang terjadi
antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur
produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan
perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
·
Konglomerat ialah merger antara berbagai
perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada
kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik atau
perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat
ialah untuk mencapai pertumbuhan badan usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil
yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara kedua
perusahaan yang disatukan.
Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah
perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli
PT. Bank CIMB Niaga
(Bank Niaga dan Lippo Bank).
Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955
dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada
membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai
hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan
berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari
para pesaingnya di pasar domestic dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan
nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini
dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan
Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan
menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.
Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989.
Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi
Bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi
katalis bagi pengembangan jaringan Bank di seluruh pelosok negeri.
Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah
menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis
keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce
Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings
Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh
kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari
reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan
CIMB Group dengan platform universal banking.
Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik
saham mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas
LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini
berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai
bagian dari reorganisasi internal yang sama.
Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui
CIMB Group) dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan
(merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan
Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan
SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga.
Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan LippoBank telah
ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan
Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan
Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam
Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang
diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.
Bergabungnya LippoBank ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan
sebuah lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bank CIMB Niaga kini
menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan
menggabungkan kekuatan di bidang perbankan ritel, UKM dan korporat dan juga
layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga
menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya
jaringan cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk
menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul,
Bank CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk
menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilai-nilai
inti Bank CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa depan
yang sangat menjanjikan.
Filosofi Inti, Visi
Misi CIMB Niaga
Keberhasilan kami di masa lalu, kini dan yang akan datang
dilandasi oleh keyakinan kami dalam menyediakan layanan berkualitas tinggi,
pengelolaan resiko dan sumber daya keuangan yang tepat, pemanfaatan teknologi
tepat guna, serta yang paling utama bertumpu pada dedikasi para karyawan yang
senantiasa menjunjung tinggi integritas dan prestasi dalam bekerja maupun
berusaha.
Filosofi Perusahaan
·
Orientasi kepada nasabah
·
Etika dan moral sebagai landasan kerja
·
Manajemen dan karyawan sebagai aset utama dari
Perusahaan
·
Iklim kerja yang mendukung kinerja, kreativitas
dan motivasi kerja tinggi
·
Komitmen dalam tanggung jawab sosial
Nilai pokok Karyawan
·
Integrity is everything
·
Always Put Customer first
·
Passion for Excellence
Falsafah Pelayanan
Melampaui kepuasan Nasabah adalah tekad kami.