ABSTRAK
Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian. Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.Abstrak berasal dari kata
abstractus (bahasa latin) yang berarti menarik dari atau memisahkan. Secara
singkat abstrak merupakan isi ringkas dari suatu dokumen.
Abstrak Secara Umum
Abstrak
sebagai intisari dari suatu dokumen yang menyajikan pokok-pokok dan ruang
lingkup isi dokumen tersebut.
Menurut Pusat Dokumentasi Ilmiah Indonesia
Abstrak
diartikan sebagai sari karangan atau gambaran singkat dari dokumen.
Menurut ANSI (American National Standard Institute)
Abstrak
adalah pernyataan secara singkat tetapi akurat dari isi suatu dokumen tanpa
menambahkan tafsiran ataupun kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak
itu dibuat.
Menurut Rowley
Abstrak
merupakan penyajian isi dokumen secara ringkas dan akurat dalam gaya yang sama
dengan dokumen aslinya.
Dari
definisi diatas, dapat diartikan Abstrak merupakan Ringkasan singkat dan jelas
dari suatu karya tulis, seperti skripsi, tesis, dan disertasi yang sudah
diterbitkan disertai data bibliografis yang dapat membantu pembaca dalam
memahami isi dan maksud penulis serta mengarahkan pembaca untuk membaca artikel
secara keseluruhan.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan abstrak adalah sebagai berikut:
·
Abstrak disajikan
secara singkat, terdiri atas 200 s.d. 300 kata atau sekitar 7 s.d. 10 paragraf
dan diletakkan sebelum daftar isi.
·
Abstrak tidak memuat
latar belakang, contoh, penjelasan berupa alat, cara kerja, dan proses yang
sudah dikenal atau lazim.
·
Abstrak hanya memuat
metode kerja dari pengumpulan data sampai penyimpulan dan data yang sudah
diolah.
Dalam
penyusunan abstrak, perlu diperhatikan ketelitian penyajian sumber informasi
asli secara cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau istilah yang sama
dengan tulisan aslinya.
Pengetikan
berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar times new roman atau arial,
dengan ukuran tulisan 12 pt.
Dengan
demikian, keberadaan abstrak dalam sebuah laporan atau karya ilmiah mutlak
adanya. Hal ini bisa memudahkan pembaca untuk mengetahui isi laporan dalam
waktu yang singkat, tanpa harus membaca tulisan aslinya secara menyeluruh.
Untuk
menyajikan abstrak yang efektif dan mudah dipahami, penulis perlu memperhatikan
karakteristik penulisan abstrak sehingga pembaca dapat mengetahui isi tulisan
walaupun abstrak disajikan secara singkat.
Cara
menulis daftar pustaka yang baik adalah hal kecil dan remeh, namun berarti
besar bagi para penulis. Sebab hanya dengan mengakui sebuah karya sebagai milik
mereka dengan benar dalam menulis sebuah daftar pustaka, maka para penulis pun
tidak akan merasa dirampok ilmu serta pemikirannya. Bahkan berterima kasih atas
penghormatan Anda dalam sebuah daftar pustaka yang berada di akhir buku.
Sifat Abstrak
Di
bawah ini adalah beberapa sifat yang dimiliki oleh sebuah abstrak yang baik.
Hal ini berlaku umum, baik abstrak dari sebuah laporan penelitian (termasuk
skripsi, tesis, maupun disertasi), dan abstrak artikel ilmiah yang akan dikirim
untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah Umumnya satu paragraf - Abstrak pada
umumnya hanya terdiri dari satu paragraf. Paragraf tunggal abstrak harus:
·
Utuh (complete) dan
bersifat 'standalone', yaitu bisa berdiri sendiri dari artikel utamanya.
·
Sarat makna (concise) -
Abstrak hendaknya menggunakan sedikit kata dan kalimat untuk menjelaskan
sesuatu yang padat makna. Abstrak sebaiknya tidak menggunakan kalimat-kalimat
yang di-copy paste dari artikel utama, karena kalimat-kalimat yang digunakan dalam
artikel biasanya lebih bersifat elaboratif.
·
Jelas (clear) -
Informasi yang disampaikan dalam abstrak hendaknya jelas bagi pembaca. Oleh
karena itu, abstrak juga harus mempunyai organisasi yang baik sehingga alur
informasi yang disampaikan juga bisa ditangkap dengan mudah oleh pembaca.
·
Terangkai baik
(cohesive) - Kalimat-kalimat yang menyusun abstrak hendaknya terangkai dengan
baik antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Sekali lagi, tujuannya
adalah agar abstrak tersebut dapat dibaca dengan mudah oleh pembaca.
Hal-hal
Penting dalam Membuat Abstrak
Beberapa hal penting yang sebaiknya
anda perhatikan pada saat membuat abstrak adalah sebagai berikut:
- Tidak informasi baru -
Abstrak tidak boleh mengandung informasi baru yang tidak tercantum di
dalam artikel utama.
- Kalimat sederhana dan tidak bertele-tele -
Kalimat dalam abstrak hendaknya dibuat langsung dan tidak bertele-tele,
apalagi mengandung kata-kata kiasan. Harap diingat bahwa ruang yang
tersedia untuk abstrak sangat terbatas sehingga harus dimanfaatkan sebaik
mungkin dengan kalimat-kalimat yang penuh dan sarat makna.
- Menghindari singkatan dan istilah -
Singkatan dan istilah yang tidak umum sebaiknya tidak digunakan dalam
abstrak. Umum tidaknya sebuah istilah dan singkatan, bisa berbeda antara
satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya. Dalam ilmu Nutrisi Ternak
Ruminansia, istilah VFAs mungkin sudah umum digunakan sehingga semua orang
yang berlatar belakang ilmu tersebut sudah memahaminya tanpa harus
dijelaskan menjadi volatile fatty acids. Demikian pula halnya
dalam ilmu Tanaman, HST mungkin sudah dianggap umum dan tidak menimbulkan
penafsiran lain kecuali Hari Setelah Tanam. Singkatan dan istilah yang
sudah dianggap umum boleh digunakan di dalam abstrak.
- Sekali saja -
Kalimat-kalimat yang dicantumkan dalam abstrak masing-masing mempunyai
arti yang unik dan menyampaikan informasi yang unik pula. Karena ruang
yang terbatas, informasi harus disampaikan sekali saja.
Teknik-teknik
Penulisan Abstrak
1. Jarak ketik 1 spasi
2. Maksimal 250 kata
3. Gunakan kalimat aktif
4. Buang kalimat yang sifatnya memberikan keterangan
pelengkap
Jenis-jenis
Abstrak
Ada beberapa jenis abstrak yang
digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca. Namun pada prakteknya lebih
banyak dikenal/digunakan dua jenis abstrak ini yaitu:
1. Abstrak
Informatif merupakan abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi
kuantitatif dan kualitatif.
Ciri-cirinya
: menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan dan
metode), kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca
yang tidak dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna
mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga
abstrak ini lebih panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanya
makalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata, sedangkan laporan dan
tesis sekitar 500 kata.
2. Abstrak
Indikatif menunjukan isi sebuah artikel dan berisi pernyataan umum tentang
sebuah dokumen, tanpa disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta
data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature,
prosiding komperensi, dan esei.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka adalah tulisan yang tersusun di akhir sebuah karya ilmiah yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit sebagai sumber atau rujukan seorang penulis. Daftar Pustaka ada pada semua jenis karya tulis ilmiah seperti buku, skripsi, makalah, artikel dan sebagainya.
Salah satu hal yang mutlak perlu ada dalam suatu karya
ilmiah adalah daftar pustaka. Daftar pustaka atau bibliografi merupakan daftar
berisi judul-judul buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya
yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Sebuah
bibliografi dapat memberikan deskripsi penting tentang rujukan secara
keseluruhan. Selain itu, sebuah bibliografi dapat pula berfungsi sebagai
pelengkap dari sebuah catatan kaki.
Sebagai patokan umum, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan sebagai dalam menyusun daftar pustaka.
1.
Semua sumber acuan yang disebutkan
dalam catatan pustaka (kutipan atau catatan pustaka) harus dicantumkan dalam
daftar pustaka.
2.
Semua sumber acuan disusun secara
alfabetis menurut pengarang atau lembaga yang menerbitkan jika tidak ada nama
pengarang.
3.
Penyusun daftar pustaka didasarkan
pada kata pertama judul jika nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan
tidak ada.
4.
Daftar pustaka tidak diberi nomor
urut.
Selain itu, beberapa hal berikut
akan berpengaruh dalam penyusunan daftar pustaka. Jika ditinjau dari segi
penulis dan karyanya, masalah yang harus diperhatikan adalah:
1.
Satu orang penulis dan satu karya,
2.
Dua orang atau lebih penulis dan
satu karya,
3.
Dua orang atau lebih penulis dan
satu atau beberapa karya, dan
4.
Lembaga sebagai penulis.
Jika
ditinjau dari segi media penyajian tulisan, masalah yang perlu diperhatikan
adalah:
1.
Buku,
2.
Jurnal
3.
Bagian buku,
4.
Majalah,
Jika ditinjau dari segi media
penyajian tulisan, masalah yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Buku,
2.
Jurnal
3.
Bagian buku,
4.
Majalah,
5.
Surat kabar, atau
6.
Internet.
Jika dilihat
dari media terbitnya, hal yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Sudah diterbitkan atau Belum
diterbit
Jika dilihat dari media terbitnya,
hal yang perlu diperhatikan adalah:
2.
Sudah diterbitkan atau
3.
Belum diterbitkan.
Sama halnyaa dengan penulisan
catatan kaki dan kutipan, dalam penyusunan daftar pustaka pun banyak cara yang
dikembangkan. Setiap perguruan tinggi bebas menentukan caranya sendiri. Bahkan,
setiap jurusan atauau bidang keilmuan tertentu dapat menentukan caranya sendiri
pula. Namun, cara mana pun yang digunakan, penulis harus selalu konsisten
dengan cara yang dipakai dari awal sampai akhir.
Secara umum, berikut beberapa ketentuan
yang berlaku di dalam penulisan daftar pustaka.
Daftar pustaka (bibliografi) adalah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-ul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau
sebagaian karya yang disertainya.
Unsur-unsur
daftar pustaka meliputi:
1.
Nama pengarang, yang dikutif secara
terbalik;
2.
Judul buku, termasuk judul
tambahannya;
3.
Data publikasi, yang meliputi:
penerbit, kota tertib, tahun tertib;
4.
Untuk sebuah artikel diperlukan pula
judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid nomor, dan tahun
penerbitan.
Misal,
Kosasih, Engkos. 2008. Teori Sastra Indonesia. Jakarta: Perca.
1.
Nama keluarga (Kokasih) ditulis
lebih dulu, kemudian diikuti nama kecilnya (Engkos).
a.
Jika buku itu disusun oleh dua
pengarang, nama pengarang kedua tidak dibalikkan.
b.
Jika buku itu disusun oleh banyak
orang, nama pengarang pertama yang dicantumkan dna setelahnya diberi keterangan
dkk., yang ‘artinya dan kawan-kawan’.
c.
Jika buku itu disusun oleh lembaga,
nama lembaga itu dipakai menggantikan nama pengarang.
d.
Jika buku itu merupakan editorial
(bunga rampai), nama editor itu yang dipakai. Di belakang nama editor diberi
keterangan (ed.), ‘editor’.
e.
Nama gelar pengarang lazimnya tidak
dituliskan.
f.
Daftar pustaka disusun alfabetis
berdasarkan urutan huruf awal nama belakang pengarang.
2.
Tahun terbit ditulis setelah nama
pengarang, pada contoh, 2008.
3.
Jika pada tahun yang sama, pengarang
itu menerbitkan dua buku dan kedua dijadikan daftar pustaka, tahun terbit itu
diberi urutan, misalnya 1990a, 1990b, dan seterusnya.
4.
Judul buku harus diberi garis bawah
atau dicetak miring.
Jika buku tersebut merupakan
tejemahan, setelah judul buku diberi keterangan (terjemahan).
5.
Urutan data penerbit, didahului kota
penerbit yang kemudian nama penerbit (Jakarta: Perca).
Daftar
Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan
sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi,
Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus
benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah.
Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku,
artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak
terdapat dalam daftar pustaka ini. Mengingat arti Penting dari bagian karya
ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum
lainnya perlu mengetahui.
Reff :
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pustaka
0 Komentar:
Posting Komentar